Pengikut

HAPPY READING PEOPLE :)

Jumat, 30 Desember 2016

WAJAH PENDIDIKAN DI INDONESIA



Dulu ketika kita belajar di bangku taman kanak kanak atau pun sekolah dasar kelas rendah pasti saja guru kita menyuruh kita diam dengan cara kunci mulutnya. Ataupun guru juga menyuruh kita untuk duduk rapi dengan tangan yang dilipat diatas meja dengan ujaran “duduk siap” tapi tahukan kalian tanpa kalian sadari perilaku tersebut mebuat anak menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Jadi tak heran jika kalian sebagai calon guru menemukan banyak anak yang hanya diam saja jika ketika mengajar. Sehingga saat memberikan pancingan materi anak banyak yang tidak merespon. Ini semua akibat dari kebiasan menyuruh anak untuk mengunci mulutnya. Sebenarnya siswa yang sedang berpangku tangan itu memiliki arti bahwa anak menolak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran atau dapat disebut dengan silent culture. Perilaku duduk siswa ini juga sudah menjadi tradisi turun menurun sampai sekarang.  
Semua masalah ini ditambah lagi dengan guru yang lebih sering menggunakan metode ceramah dibandingkan dengan metode lainnya yang dapat membuat anak aktif di kelas. hal ini membuat anak bosan dan membuat anak cepat lupa terhadap apa yang telah ia peroleh di sekolah. Terbukti jika ada pengumuman akan libur skeolah anak menajdi sangat senang, itu bertanda bahwa anak tidak nyaman di sekolah.
Penggunaan metode ceramah ini membuat anak memiliki sifat pengekor dan juga membuat budaya mencotek makin berkembang. Pendidikan yang baik seharusnya guru dan siswa berjalan bersamaan atau beriringan dan menarik knowledge box menuju puncak humanisasi dan transformasi realitas sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar