Katanya perempuan itu makhluk yang
lemah, mudah tersinggung, moodyan, serta mudah menagus. Namun dengan munculnya
perempuan-perempuan cerdas, menjadi pemimpin, bisa menahan maraha, kuat dan
berfikir rasional, sepertiya apa yang sudah menjadi cirinya terpatahkan sudah.
Namun kenapa takdir itu sempat menajdi ciri khas perempuan?
Kondisi yang bisa disebut negative itu
ternyata dipengaruhi dengan ota perempuan itu sendiri. Dimana mudah mengalami
depresi, stress dan berubah-ubah suasana hatinya. Dibanding laki-laki,
kemungkinan perempuan lebih besar. Karena di dalam penelitian di temukan bahwa
sekitar 1 dari 4 perempuan dilaporkan mengalami depresi. Sedangkan di kalangan
laki-laki di temukan 1 dari 10 orang menderita depresi. Hal ini ada kemungkinan
berhubungan dengan otak perempuan yng menghasilkan hormon serotin ( hormone
bahagia) lebih sedikit dibanding dengan laki-laki. Karena laki-laki memproduksi
hormon seroti 52% dalam otaknya.
Dr. Andri Novac seorang professor klinis
psikiater dati University of Calnifornia Irvine School of Medizini bilang, jika
ekstrogen bisa merangsang reseptor serotin di otak. Saat kadar hormonnya,
berflutuaktif tingkat sensitivitas serotinnya juga mangalami perubahan. Akibatnya
perempuan lebih moodyan. Apalagi jika sedang mentruasi kondisi ini juga
akhirnya berpengaruh dengan kemampuan otak dan kelenjar adrenalin untuk mengaur
suasana hati.
Terkurasnya serotin di otak disebabkan
karena stress, pola makan yang buruk, kurang olahraga dan kurang sinar
matahari. Bagaimana memperbaikinya? Konsumsi saja protein tinggi seperti keju
atau kalkun tanpa mengurangi asupan kalorinya. Cara lainnya, bisa mengkonsumsi
karbohidrat yang bisa merangsang pelepasan insulin. Beberapa ahli sih
merekomendasikan kentang panggang plos untuk di konsumsi sebelum tidur. Dan juga
rileks dalam mengatasi berbagai kodisi. Agar otak lebih dingin dan kondisi mood
juga menjadi baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar