Seperti yang telah kita ketahui kemarin
tepatnya 3 Desember merupakan hari disabilitas internasional Sebagai organisasi
utama Kerajaan Inggris yang bergerak di bidang budaya, British Council
mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pemberian kesempatan yang sama dan
diversitas, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, konvensi PBB tentang hak
penyandang disabilitas, yang juga telah diratifikasi pemerintah RI dengan UU
No. 19/2011, mendorong pihak-pihak terkait agar penyandang disabilitas juga
mendapatkan haknya untuk berpartisipasi penuh dalam kegiatan di
masyarakat.
Adalah Phil Friend, penyandang cacat
pengguna kursi roda dan salah satu pengarang buku ‘Why Are You
Pretending To Be Normal’? mengatakan "Berbeda adalah normal,
menjadi unik adalah normal karena manusia adalah sosok individu dan tiap
individu adalah berbeda.
Phil Friend merupakan sosok penyadang
cacat berpengaruh di Inggris dan banyak memberikan masukan ke berbagai
organisasi tentang pengelolaan disabilitas di tempat kerja.
Seperti yang sudah di katakana oleh Phil
Fried, bahwa semua manusia itu berbeda karena manusia memiliki ciri khasnya
masing-masing. Sebagai orang yang normal, tidak baik jika kita
mengkelopok-kelompokkan seseorang dari fisiknya termasuk dalam meperoleh
pendidikan.
Dalam memperoleh pendidikan orang-orang
yang menyandang disabilitas ataupun orang-orang yang berkebutuhan khusus
memiliki kesulitan. Karena sulit sekali mendapatkan sekolah yang mau menerima
mereka dan membentu mereka dalam memperoleh pendidikan. Apalagi sekolah-sekolah
umum, sulit sekali menerima mereka karena kurangnya fasilitas sekolah dan bekal
guru-guru disana dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.
Lantas bagaimana mereka mendapatkan
pendidikan? biasanya mereka di sekolahkan di SLB atau sekoah khusus yang
menerima anak-anak disabilitas seperti tuna netra, tuna grahita, tuna rungu dan
disabilitas yang lainnya. Namun sekolah seperti ini membuat timbulnya
labelisasi antara anak yang normal dan yang tidak normal.
Dalam menghadapi hal tersebut berdiri
lah sekolah yang dinamakan sekolah inklusi yang bertujuan untuk menggali otensi
anak baik normal ataupun berkebutuhan khusus secara optimal. Bagi sekolah
inklusi semua anak memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
Jadi dalam sekolah inklusi ini
menggabungkan anak yang normal dan berkubutuhan khusus dalam satu kelas,
walaupun memang anak yang berkebutuhan khusus ini memiliki pendamping sendiri
untuk membantunya dalam proses belajar.
Sehingga anak berkebutuhan khusus dapat
merasakan perlakuan yang sama dengan teman-temannya, mereka jadi berbaur antara
satu sama lain. Tidak adanya dinding pembatas antara mereka. Karena mereka juga
memiliki hak yang sama dengan kita dan juga banyak diantara mereka walaupun
berkebutuhan khusus memiliki banyak bakat dan lebih unggul daripada kita yang
normal. Jadi hari disabilitas internasional ini diperingati agar masyarakat
sekitar juga lebih memberikan dukungan kepada mereka.
Sumber :
Ilahi, Mohmmad Takdir. 2013. Pendidikan Inklusif. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar