Pengikut

HAPPY READING PEOPLE :)

Minggu, 04 Desember 2016

HARI DISABILITAS INTERNASIONAL



Seperti yang telah kita ketahui kemarin tepatnya 3 Desember merupakan hari disabilitas internasional Sebagai organisasi utama Kerajaan Inggris yang bergerak di bidang budaya, British Council mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pemberian kesempatan yang sama dan diversitas, termasuk bagi penyandang disabilitas. 
Selain itu, konvensi PBB tentang hak penyandang disabilitas, yang juga telah diratifikasi pemerintah RI dengan UU No. 19/2011, mendorong pihak-pihak terkait agar penyandang disabilitas juga mendapatkan haknya untuk berpartisipasi penuh dalam kegiatan di masyarakat. 
Adalah Phil Friend, penyandang cacat pengguna kursi roda dan salah satu pengarang buku ‘Why Are You Pretending To Be Normal’? mengatakan "Berbeda adalah normal, menjadi unik adalah normal karena manusia adalah sosok individu dan tiap individu adalah berbeda.
Phil Friend merupakan sosok penyadang cacat berpengaruh di Inggris dan banyak memberikan masukan ke berbagai organisasi tentang pengelolaan disabilitas di tempat kerja.
Seperti yang sudah di katakana oleh Phil Fried, bahwa semua manusia itu berbeda karena manusia memiliki ciri khasnya masing-masing. Sebagai orang yang normal, tidak baik jika kita mengkelopok-kelompokkan seseorang dari fisiknya termasuk dalam meperoleh pendidikan.
Dalam memperoleh pendidikan orang-orang yang menyandang disabilitas ataupun orang-orang yang berkebutuhan khusus memiliki kesulitan. Karena sulit sekali mendapatkan sekolah yang mau menerima mereka dan membentu mereka dalam memperoleh pendidikan. Apalagi sekolah-sekolah umum, sulit sekali menerima mereka karena kurangnya fasilitas sekolah dan bekal guru-guru disana dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.
Lantas bagaimana mereka mendapatkan pendidikan? biasanya mereka di sekolahkan di SLB atau sekoah khusus yang menerima anak-anak disabilitas seperti tuna netra, tuna grahita, tuna rungu dan disabilitas yang lainnya. Namun sekolah seperti ini membuat timbulnya labelisasi antara anak yang normal dan yang tidak normal.
Dalam menghadapi hal tersebut berdiri lah sekolah yang dinamakan sekolah inklusi yang bertujuan untuk menggali otensi anak baik normal ataupun berkebutuhan khusus secara optimal. Bagi sekolah inklusi semua anak memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
Jadi dalam sekolah inklusi ini menggabungkan anak yang normal dan berkubutuhan khusus dalam satu kelas, walaupun memang anak yang berkebutuhan khusus ini memiliki pendamping sendiri untuk membantunya dalam proses belajar.
Sehingga anak berkebutuhan khusus dapat merasakan perlakuan yang sama dengan teman-temannya, mereka jadi berbaur antara satu sama lain. Tidak adanya dinding pembatas antara mereka. Karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan kita dan juga banyak diantara mereka walaupun berkebutuhan khusus memiliki banyak bakat dan lebih unggul daripada kita yang normal. Jadi hari disabilitas internasional ini diperingati agar masyarakat sekitar juga lebih memberikan dukungan kepada mereka.

Sumber :
Ilahi, Mohmmad Takdir. 2013. Pendidikan Inklusif. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar