Pengikut

HAPPY READING PEOPLE :)

Kamis, 01 Desember 2016

PENGGUNAAN KATA GANTI "KAMI" DALAM AL-QURAN


Sebagai umat islam tentunya kita semua mempelajari Al-Quran yaitu kitab suci umat islam. Dalam mempelajarinya sebaiknya tidak serta merta hanya membaca ayat-ayat tersebut sampai hatam dengan tajwid yang benar tetapi harus mengerti juga isi atau makna dari ayat tersebut. Agar kita mengetahui arti dari ayat tersebut biasanya kita menggunakan Al-Quran terjemahan, sehingga kita mengerti makna apa yang terkandung dalam ayat yang kit abaca tersebut. Tetapi apakah kalian sadar bahwa setiap terjemahan Al-Quran biasanya kata ganti ALLAH di ganti menjadi “kami” seperti contoh pada surah yasin ayat ke 8 “sungguh, kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka diangkat ke dagu, karena itu mereka tertengadah” lalu mengapa demikian? Bukankah ALLAH itu esa? Dan kata ganti “kami” merupakan bentuk jamak? Lantas kenapa ya?
Jadi penggunaan perkataan 'KAMI' yang merujuk kepada ALLAH di dalam al-Quran berkaitan dengan seni tatabahasa Bahasa Arab itu sendiri. Ia bukanlah bermaksud jamak atau ramai. 'KAMI' itu tetap merujuk kepada ALLAH yang Satu.
Inilah hikmah al-Quran diturunkan dalam Bahasa Arab. Nabi Muhammad SAW adalah orang arab, dan masyarakat di sekeliling baginda adalah orang arab, mereka sangat arif dengan bahasa mereka, dan mereka faham apa yang diturunkan dalam bahasa mereka. Masalah berkaitan perkataan KAMI ini tidak timbul ketika itu, kerana mereka faham bahasa mereka, bahawa KAMI yang dimaksudkan bukanlah bermaksud jamak, tetapi membawa erti satu penghormatan dan keagungan, dan ia tetap merujuk kepada Yang Satu.
Selain itu, Kata “Kami” bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasusnuzulnya al-Qur’an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz (penghafal) dll. (Coba perhatikan baik-baik, kebanyakan ayat-ayat yang bercerita tentang turunnya al-Qur’an [dalam format kalimat aktif],Allah cenderung menggunakan kata Kami).
Jadi terdapat alasan penggunaan kata kami dalm terjemahan Al-Quran, bahwa arti kami disini bukan merujuk pada arti jamak tetapi dalam bentuk penghargaan.

Sumber : dari catatan Arif Lali Jiwo
1. Pesantrenvirtual.com
2.  Media dakwah
3.  Admmuslimmenjawab.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar