Pengikut

HAPPY READING PEOPLE :)

Jumat, 30 Desember 2016

TERBIROKRATISASINYA PENGETAHUAN



Mungkin asing sekali kata debirokratisasi sendiri jika dalam dunia pendidikan. Sebenarnya debirokratisasi ini memiliki arti bahwa administrasi yang dicirakan oleh kepatuhan suatu aturan, prosedur atau jenjang kewenangan sehingga sering mengakibatkan kelamabanan kerja, kerumitan perolehan hasil dan penundaan gerak. Begitupun yang terjadi di dalam pendidikan dalam usaha memperoleh pengetahuan di Indonesia pada saat ini.
Pengetahuan terbirokratisasi adalah sejumlah paket-paket pengetahuan yang di konsumsi oleh siswa di kontrol dibatasi dalam sekat-sekat standar kompetnsi dasar, indikator, materi pokok dan alokasi waktu secara sistematik. Proses pembelajaran menjadi cenderung “delivering of information” bukan eksplorasi oleh para siswa karena paket paket pengetahuan tersebut dipresepsi sebagai bersifat baku, siap saji, siap pakai. Selaras dengan pendapat Freire (2005:59) bahwa pendidikan gaya banking mengabdi pada tujuan-tujuan yang sangat efisien.
Pelajaran yang verbalistik, bahan bacaan yang telah ditentukan, metode-metode yang ditentukan untuk menilai pengetahuan, jarak antara guru dan murid, ukuran untuk kenaikan kelas “segala sesuatu yang telah dipersiapkan ternyata melumpuhkan mereka”. Kelumpuhan siswa dimulai ketika mereka di kondisikan dalam budaya bisu dikelas dengan kegiatan belajar yang mekanistis. Pengetahuan mereka disekat oleh buku dan LKS, kisi-kisi menjelang ulangan, itulah penjara akal yang sangat nyata ada dalam realitas pendidikan persekolahan di Indonesia.

Sumber : Kesuma Dharma dan Ibrahim Teguh. (2016). Struktur Fundamental Pedagogik. Bandung:PT. Refika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar