Tertawa adalah hal wajar yang bisa
dialami oleh semua orang, orang bisa tertawa karena mendengar atau melihat
hal-hal lucu. Orang juga bisa tertawa karena rangsangan yang disengaja,
misalnya karena digelitik. Berbicara mengenai gelitik menggelitik tentu saja
hampir semua pernah mengalami hal tersebut. Saat kita digelitik tubuh kita akan
merasa geli dan rangsangan berupa gelitikan tersebut akan ditanggapi oleh tubuh
kita dengan tertawa terpingkal-pingkal. Nah, lain halnya jika yang menggilitik
tubuh kita adalah diri kita sendiri. Pernahkah kalian mencoba menggelitik diri
sendiri? Apa yang kalian rasakan? Tidak terjadi apa-apa bukan? Hal ini sungguh
berbeda jika yang menggelitik kita adalah orang lain. Bagaimana hal tersebut
bisa terjadi?
Sebagian besar orang pasti memiliki
titik-titik geli di tubuhnya yang mudah ditemukan. Terdapat banyak titik di
tubuh yang bisa menjadi tempat untuk merangsang geli dan membuat orang tertawa,
seperti di lutut, bagian belakang leher, ketiak, pinggang dan telapak kaki.
Tawa yang timbul saat orang lain menggelitik merupakan suatu reaksi alami. Biasanya
tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan,
setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh
darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang
rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar
ketiak.
Para ilmuwan menemukan bahwa perasaan
yang dialami saat orang lain menggelitik akan membuat ia menjadi panik dan
merupakan salah satu pertahanan tubuh alami. Karena perasan tersebut merupakan
cara memberitahu tubuh bahwa ada sesuatu di bagian tubuhnya. Seperti
dikutip dari Howstuffworks, saat orang lain menggelitik merupakan salah
satu keadaan yang tidak terduga, sehingga menyebabkan seseorang merasa gelisah
dan panik yang mengarah pada perasaan geli. Rasa geli tersebut akan memunculkan
respons tawa yang tak terkendali. Beberapa orang ada yang mudah sekali geli
yang membuatnya mulai tertawa bahkan sebelum orang lain menyentuhnya.
Lalu kenapa tidak geli saat menggelitik
diri sendiri? Sebagian besar penjelasan untuk pertanyaan ini masih belum
diketahui, namun penelitian telah menunjukkan bahwa otak sudah terlatih untuk
mengetahui apa yang harus dirasakannya ketika seseorang bergerak atau melakukan
fungsi tertentu. Jika seseorang ingin menggelitik diri sendiri, maka otak sudah
mengantisipasi kontak dari tangan dan telah mempersiapkan kondisi tersebut.
Dengan mengontrol rasa kegelisahan dan kepanikan, maka tubuh tidak lagi
merespons hal yang sama ketika ia menggelitik dirinya sendiri. Peneliti dari
University College London telah menemukan bahwa otak kecil (cerebellum) yang
mencegah seseorang merasa geli tersebut. Otak kecil adalah daerah yang terletak
di dasar otak dan memantau pergerakan seseorang, karenanya otak kecil mampu
membedakan antara sensasi yang diharapkan dengan sensasi yang tak terduga. Jika
otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf
respons tidak terlalu intens. Inilah yang membuat seseorang tidak bisa mnggelitik
diri sendiri. Misalnya, waktu kita menggerakkan jari tepat di bagian bawah
pinggang kita sendiri, otak kecil sudah mengetahui lebih dulu sehingga mengirim
tanda penundaan reaksi. Tetapi kalau itu dilakukan orang lain, kita akan merasa
geli karena tidak terjadi penundaan reaksi. Kalau kita tidak dapat menahan rasa
geli, kita akan tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar