Agar
jaya Indonesia Indonesia tanah airku, kami jadi pandu mu…
Mungkin
penggalan lirik lagu diatas sudah tidak asing lagi bagi kita, penggalan lirik
tersebut merupakan lagu hymne pramuka. Karena seperti yang kita ketahui bahwa
pramuka diselenggarakan dari tingkat SD sampai SMA.
Pramuka
praja muda karana, yang berarti pemuda yang berkarya. Pendidikan kepramukaan
adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia
pramuka melalui penghayatan dan pengalaman nilai-nilai pramuka. Mungkin itu salah
satu alasan pemerintah menerapkan ekstrakulikuler pramuka sebagai
ekstrakulikuler sunah yang diwajibkan dalam kurkulum 2013.
Dalam
pengimplementasian pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib banyak menuai kontra. Mengapa?
Ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan peserta didik diluar
jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakulikuler ditujukan agar peserta
didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya diberbagai
bidang diluar bidang akademik. Sedangakan pemerintah mewajiibkan ektrakulikuler
pramuka, menurut saya ektrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik harus
sesuai dengan minat dan bakat . Tidak bisa dipaksakan begitu saja, karena bagi
saya ekstrakulikuler juga dapat dijadikan sebagai kegiatan yang dapat
mengurangi kepenatan siswa dalam belajar. Jika pelaksaan dalam kegiatan pramuka
dipaksakan, secara tidak langsung peserta didik akan melaksanakan kegiatan
tersebut dengan setengah hati. Berbeda jika anak tersebut mengikuti kegiatan
yang memang dia berminat dan mempunyai bakat dibidang itu, anak tersebut akan
melaksanakan kegiatan tersebut dengan sepenuh hati. Sehingga banyak peserta
didik yang tidak dapat mengembangakan potensi
secara maksimal sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Selain itu
pramuka juga memiliki asas sukarela, dengan diwajibkannya pramuka sebagai
ekstrakulikuler wajib justru akan melawan asas sukarela pramuka tersebut.
Menjadikan
ekstrakulikuler pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib memuat penambahan anggota
pramuka menjadi lebih banyak, bahkan Indonesia telah memecahkan rekor sebagai Negara
yang memiliki anggota pramuka terbanyak di dunia. Mungkin secara kuantitas
memang banyak, tapi apa baik juga secara kualitas? Dengan tenaga pembimbing
pramuka yang kurang berkompeten dibidang pramuka tetapi dipaksakan untuk
membina pramuka karena keterdesakkan dan juga kurikulum yang digunakan terkesan
sama antara SD, SMP, SMA menjadikan pendidikan pramuka kurang menarik dimata
peserta didik dan membuat kualitas pun menurun. Pemakain seragam pramuka pun banyak yang tidak
sesuai dengan aturannya, hanya sekedar memakai seragam pramuka dihari jumat
atau sabtu tanpa pemakaian atribut lengkap sesuai dengan SPL dan tidak banyak
juga yang mendapat sanksi atas ketidaklengkapan tersebut.
Sebaikanya
tidak ada ekstrakulikuler yang bersifat memaksa untuk peserta didik, karena itu
akan mengurangi perkembangan potensi anak secara optimal. Biarkan peserta didik
memilih sendiri apa yang dia ingin
lakukan, dengan begitu tidak terdapat banyak kendala yang akan dirasakan oeleh peserta
didik, guru atau pun sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar